January 28, 2011

Demam perdana

Selasa dini hari yang lalu, Alya mendadak demam tinggi, diatas 38,1 C. Bunda tak tahu pasti suhunya karena Alya mulai rewel dan melepaskan termometer saat pengukuran mencapai 38,1. Sebetulnya saat senin Alya mulai tampak manja dan rewel, tapi bunda tidak menyangka kalau Alya akan sakit.

Bunda baru menyadari kalo Alya demam saat menyusui jam 2 pagi. Selain terasa hawa panas dari mulutnya, kening, leher, tangan dan Alya panas, dan dia tidak berkeringat. *biasanya Alya berkeringat saat menyusui*
Bunda segera membangunkan Ayah untuk mengecek apakah betul Alya demam. Ayah segera menggunakan termometer dan memang sempat terukur sampai 38.1. Ayah terlihat sedikit khawatir .

Bunda lalu teringat cerita mama Hanee mengenai penanganan demam. Kalo tidak salah, demam adalah reaksi tubuh saat imun bereaksi melawan penyakit. Untuk sementara hanya perlu observasi selama 2-3 hari tanpa perlu memberikan obat. Jadi bunda putuskan untuk menggunakan plester kompres demam saja, dan memberikan asi sebanyak mungkin. Entah kenapa, pagi itu juga Alya kuaat sekali minumnya.

Untungnya, pagi hari demam Alya mulai turun. Ayah masih khawatir sehingga memutuskan mengambil childcare leave dan membawa Alya ke klinik. Saat dicek oleh dokter, suhu tubuh Alya sudah stabil, 37 derajat. Menurut dokter mungkin saja Alya terkena virus dan cukup diobservasi dalam 3 hari apakah demam muncul kembali. Beliau juga meresepkan Ibuprofen, jaga-jaga kalau demamnya muncul kembali dan diatas 38,5. Dokter juga sempat mengecek geligi Alya, siapa tau demam Alya bagian dari tanda-tanda teething. Tapi setelah dicek, walaupun gusinya mulai keras, calon giginya belum tampak.

Hari selasa dan rabu, selera makan Alya tampak menurun dan lebih manja pada bunda. Cengeng dan sering sekali minta digendong. Tapi, syukur Alhamdulillah, demamnya tidak muncul kembali, dan tidak tampak gejala lain seperti batuk, pilek, dsb.

Ternyata, walaupun sudah banyak membaca mengenai demam dan penanganannya, tetap saja bunda sedikit panik. Untungnya, ayah juga bukan tipe yang sedikit-sedikit minum obat, jadi walaupun khawatir, ayah setuju untuk tidak segera memberikan obat penurun panas pada Alya. Memang betul, sebagai orangtua, kita tidak boleh panik menghadapi situasi apapun. Semakin panik, terkadang semakin sulit berpikir jernih.

Hari ini, Alya sudah sehat. Masih sedikit manja dan doyan digendong, tapi sudah ceria dan aktif *tengkurap-duduk-tengkurap-guling guling kesana kemari*
Demamnya Alya, membantu bunda melatih kesabaran menghadapi kerewelan Alya, melatih bunda untuk tidak panik saat Alya sakit dan tidak sembarangan memberikan obat.

Sehat selalu my little baby. Walaupun bunda terkadang tidak sabaran dalam menghadapimu *pengakuan dosa ^^"* bunda sangaaaaat.....sangaaat menyayangimu. Luv u my princess... Smoooch :-*

- Posted using BlogPress from my iPhone

No comments: