November 8, 2010

First Day as A Mommy

...tanpa pertolongan mamaku tercinta. T___________________T
Akhirnya, hari minggu yang lalu saya resmi menjadi ibu tunggal untuk baby rancung Alya. Berhubung ijin tinggal mama hanya diperpanjang 1 bulan, setelah 1bulan 3minggu, mama akhirnya pulang. Bersama baby Al dan hubby, aku mengantar mama ke Batam untuk mengunjungi kakak dan keponakan-keponakanku, sebelum mama kembali ke Cimahi. Ada rasa sedih menyelimuti hati saat kami berpisah di JCo MegaMall, Batam. 

Sedih, karena setelah 7 bulan bersama, akhirnya aku harus meninggalkan mama, dan menjalani kehidupanku sebagai ibu dan istri di perantauan. Sedih, mengingat mama seorang diri di Cimahi, karena ketiga anaknya tinggal jauh dari beliau. Juga sedih karena baby Al mulai mengenal neneknya, selalu menikmati saat-saat digendong nenek, tertarik dengan gelas minum nenek dan juga timangan nenek. Sampai deg-degan, khawatir baby Al sudah hapal dengan neneknya dan tak mau dengan bundanya T_T.

Mamaku bukan tipe sentimentil seperti diriku. Walaupun aku tahu, ada rasa haru menyelimuti hatinya, ia tetap tersenyum, tidak meneteskan airmata saat kami berpisah kemarin. Malah, jika tidak mengingat suasana hatiku mempengaruhi mood baby Al, aku mungkin akan menangis tersedu. Tapi, aku juga tak enak selalu bergantung pada beliau mengenai pengasuhan baby Al.

Jadi, sepulangnya dari Batam, mungkin menjadi saat pertama aku betul-betul menjadi ibu, tanpa bantuan. Minggu sore berlangsung lancar *efek kelelahan setelah perjalanan, aku dan baby Al tepar tidur dari sore hingga tengah malam*
Pagi ini, barulah aku merasakan pengalamanku tanpa bantuan. Setelah hubby berangkat kerja, aku dan baby Al menghabiskan waktu dengan gendong dan bernyanyi, ganti popok, gendong, ganti popok, gendong T_T.
Hehehe, baby Al memang hobi digendong. Oke, kesalahanku, sejak bayi tak tega melihatnya sendiri di tempat tidur. Efeknya, hingga usianya 5 bulan, baby Al lebih suka digendong daripada bermain-main di tempat tidur. Mungkin ini juga yang mempengaruhi perkembangan motoriknya. Karena baby Al jadi lebih malas bermain. 

Tapi, hari ini berjalan lancar. Setengah hari sudah terlewati. Baby Al akan tertidur lelap setelah makan siang, dan biasanya bangun menjelang ayahnya pulang kerja *makanya emaknya bisa blogging ^^v*
Satu hal yang kusadari, aku kurang sabar dalam menghadapi bayi rewel T_T. Cukup stres setiap mendengar tangisan bayi, walaupun tidak sampai tingkat ikut menangis. Ikatan antara bayi dan ibu cukup kuat, kurasa baby Al mengerti kekurangan bundanya, sehingga ia menjadi anak yang cukup manis, walaupun masih suka digendong. Thanks to Onty Nyun, hadiahnya sangat membantu bunda menggendong baby Al yang bisa membuat bahu dan lengan pegal jika digendong tanpa alat gendong. 

Jadi...selamat datang motherhood...semoga hari-hari berlalu dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan. Uuupss...baby gembil dah bangun...sambung lain kali... ^_^

6 comments:

nyun said...

semangat bun bun.. hehe. btw, bayi rancung apa sih teh? :D

Rella Sha said...

hihi..gak bisa nahan senyum pas baca "baby rancung". Alya memang rancung sekali...hihihi, bunda atau ayahnya yg waktu kecil rancung? ;)

Trisko said...

@Nyun: rancung tuh rambut jigrak :D
@Rella: ibunya dulu ikal-ikal gitu...kayanya sih bapaknya (ga ngaku, tapinya :P)

-The AdRianSyaH- said...

semangatt.. aku sedih bacanya.. mungkin ini yg bakalan terjadi juga sama ak nanti kembali merantau sama dede bayi.. jauh dari mama >.<

Trisko said...

@Uwiet: iya wiet, aku juga sedih kemarin waktu pisah ma mama di batam.
Udah dari hamil 7 bulan sama-sama mama. sekarang mama dah biasa denger suara bocah teriak-teriak, ditinggal cucunya T_T
Tapi mau ga mau sih, buat aku-nya juga. Kalo ga gini, ga pernah belajar mandiri (positive thinkin')

@intanchocofloat said...

aaaaaaaaah...
mewek.. wek.. wek..
sama.. mamaku juga bukan tipe centimentil..
waktu aku nganter ke airport..
aku yg nangis2 mama siy tetep tenang...
tapi bsknya.. mama ngaku looh..
klo nangis keinget baby dee,,
waktu itu pagi2 katanya waktunya mandiin :)